Selasa, 30 Desember 2008

membaca fabel di wajahmu

aku ingin menangkap hewan yang selalu mengendapendap di wajahmu mungkin ia tersesat disana setelah seharian kau membaca ceritacerita lama aku heran kau makin mirip saja dengannya dan ia makin mirip denganmu mungkin ia kembaranmu atau kau mungkin kembarannya yang terpisah dari kocokan takdir kelahiran kematian hutan gelap dan airmata

mengapa kau selalu megincarku dalam tatapan keabadian seorang pemburu yang gelisah seorang pemanah yang canggung dalam katakata membidik dengan tajam tatap mata terluka yang diperoleh di masa lalu saat kaumku menjadi raja mungkin ia masih luka mungkin ia masih berduka sepasang kijang membawa lari istrinya dan tak ditemukannya sampai kini dan ia ingin membunuh semua hewan yang ditemuinya

hewan yang berdiri di depannya itu semakin pintar mengkamulflasekan diri menjelma putra menjelma putri menjelma dirimu menjelma dirinya sendiri pemanah itu pun putus asa ia ingin memanah apa yang tak dapat dijangkaunya

1 komentar:

Kurniawan Yunianto mengatakan...

... katakan pada si pemanah
jangan pernah, punya rasa ingin
langsung dilesatkan, biar segalanya jadi dingin ...

salam sobat