Selasa, 09 Desember 2008

gerimis suatu pagi

harusnya ia tak datang mengunjungiku sepagi ini
alangkah rajinnnya
guguran gerimis tipis tipis dalam arsiran tak putus putus
tak pernah bosan
di halaman angin pun mati
tak ada teriakan anak anak
waktu ditarik dan digelar kusus
dalam tak tik tak tik nya yang berkejaran
membasahi jalan
membasahi daunan
mendinginkan suasana

"mana giliranku?"
seseorang berteriak ketika enggan gerimis mampir di hati
ia merasa diperlakukan tak adil harus selalu menyembahnya
sedang rintik rintik itu terus bermain main
di awal desember
mencibir kemurungannya

Tidak ada komentar: