Rabu, 05 Januari 2011

sepasang mata senja


sepasang mata senja

seperti janjinya senja itu datang tepat waktu
dibatas kota kita akan bertemu berdekapan seperti sepasang kekasih
mata memandang mata mengukur jarak
dan hampirhampir aku tidak mengenalmu
aku kini kusam kehilangan warna kau bungkuk dan pikun
(atau dapat kita balik bila kau menginginkannya)

kau terus bergumam tentang orangorang yang tak lagi kau kenal
aku bersenandung saja tentang"hampir malam di yogya" sampai lelah dan

mengantuk

penyair itu tergagap dari mimpi
masih sayup didengarnya penggal sebuah lagu
"lindungi aku pahlawan dari pada sang angkara murka"
bergegas ia ingin menulis puisi tentang sebuah kota tanpa menggunakan

kata kenangan dan namanama lalu menghapus semua ingataningatan







**********************







nawangwulan

dia memandang dari tubir wajah yang pernah dikenal
jauh hari mungkin berpapasan di sebuah cermin dengan pigura kayu yang

pernah dilihatnya di toko barang antik

yang berpendar dikedalaman itu menyadarkannya akan hijau memanjang

bergelombang dari sebuah lingkaran yang menawan
juga rimbun pakupakuan dan bermacam insekta

beri aku cinta beri aku cinta
ia menyebutkan permintaan sebuah koin yang kelak dilempar pada

kembarannya


sepi memunguti nasib
ia membuka baju berjalan menenggelamkan diri dalam lumut ganggang ikan

kecebong dan katak menunggu sampai engkau tiba