Jumat, 25 Desember 2009

apakah ia merindukan hujan

rintikrintik hujan yang jatuh itu seperti jerit sang kekasih yang cerewet dan menolak apa saja tapi kau cukup pintar untuk membiarkannya jemu di halaman berdecakdecak dalam rindu yang makin absurd dan sendiri membasahi dedaunan sampai kau menyesal dan kau keluar sambil membawa payung yang tak pernah kau buka

sore itu kamu basah kuyup tapi tak mau beranjak menikmati air yang menetesnetes dimukamu membiarkan ia yang kangen menyapamu menyelimutimu dan menggigilkanmu sampai ia puas dan meninggalkanmu dalam rasa hampa yang asing

Kamis, 24 Desember 2009

mata yang mengembara

kau menatapku dengan kosong kelopak matamu seperti menyimpan pintu terbuka
matamu sepi dan tak pernah diketukketuk tamu tak pernah ada orang ingin mampir menanyakan kabarmu "sampai dimana? letihkah dirimu? sekarang musim apa?" lalu orangorang melupakanmu

akhirnya mata itu mengembara dan tak pernah kembali meninggalkan mu dalam bengong dan lusuh

Selasa, 22 Desember 2009

pelahapmata

ia yang selalu memandang matamu mematamataimu menginginkanmu dalam gerak yang senantiasa terbaca ia memandangmu dan tak mau melepas pandangannya seperti menginginkan matamu di meja makan mungkin ia seorang pelahap mata seorang yang selalu mengincar matamata seseorang yang menandai kerlap atau binar matamu dalam sesal dan ingin segera menyantap sepasang matamu tak habishabis

ia hanya menginginkan matamata yang keruh matamata yang mendung matamata yang selalu banjir maka pertahankan kedip matamu matamata yang penuh munafik matamata yang memandang licik dan mengintai matamata yang ingin menerkam teman matamata yang ingin melahap apasaja kecuali dirimu matamata kanak yang polos tetapi menipu

Senin, 21 Desember 2009

aku memandang matamu

aku memandang matamu kian mengeruh sedang musim apa disana sudah waktunya untuk bercocok tanam bagaimana dengan kerbau piaraanmu apakah siap untuk membajak sawahsawah kita yang dulu kerap kita perbincangkan

selalu musim hujan dimatamu

itu romantis tempat angan segala musim merontokkan daundaun tempat mimpi tanahtanah mengering dan retak tunggu aku disana akan kuketuk pelan kala kau terjaga semoga binar matamu menjadikan jalan bagiku berhujanhujan berlarian sepanjang gang mengganggu orangorang yang berteduh

kau tahu kita tak butuh payung tapi aku hanya ingin memelukmu saja itu pun kalau kau mau

Minggu, 20 Desember 2009

sebuah label yang terkutuk katamu

aku mengelus mataku yang mulai berkabut senja dihari minggu katamu tentang kotakota yang bergegas dan para penganggur yg memandang segala yang lewat juga aku yang menunggu dengan sabar mengusap muka berulangkali sambil berharap kelahiran nabinabi baru kau penyair terkejam yang kukenal mencacah kata merajam ingatan menyudutkan cuaca mendramatisir keadaan kau hidangkan sebagai puisi yang tak juga beranjak dari puisipuisi yang kemarin
kemudian linu menerjang diamdiam dalam sandiwara ketakacuhan ini
semoga kau baikbaik saja semoga lekas sembuh ini kumpulan puisi terakhir yang dapat kau peroleh dari ketakabadian pulang lalu bersedakeplah mewartakan diri telah sunyi dan lebam

Sabtu, 19 Desember 2009

memandang senja di hari sabtu

kemudian hari sabtu datang
membunuhku pelanpelan dengan lagulagu cengeng dan ngepop

ketika itu waktu menyusut cepat dan kau datang
mengatakan iba kepadaku yang terus menerus dirongrong sabtu
mengutarakan niatmu membunuhnya sambil memperolokolok minggu pagi di sebuah pantai dan kita menennggelamkan diri bersama dengan mata yang berbinarbinar
kita termenung dan kau bertanya padaku "mimpikah kita?" sepasang pengelana katakata sepasang pemandang senja yang sering terkecoh
lalu deru laut datang "ini seperti puisi" katamu
kita bergegas membuka lembarlembarnya ditimpali buih mengeriap
"ini bukan puisi tentang laut" sanggahku "ini tentang katakata yang menyusup kedada" lalu kita terlena sampai malam benarbenar genap

tak sadar kau ada yang tertatih pelan menjauh dan sedih

konon di planetmu jembut telah menjadi puisi

konon di planetmu jembut telah menjadi puisi

ada jembut yang berlikuliku dan naik turun ada jembut kecil dan jembut besar ada tuhan jembut dan setan jembut karena yang kau tahu hanya jembut karena planetmu jembut masyarakatmu jembut tetanggamu jembut keluargamu jembut istri mu jembut dan kau sendiri hanya jembut dengan wajah ditumbuhi jembut yang jarangjarang
kau menerbitkan puisi tentang jembut karena kau penyair jembut menulis puisi jembut dengan baitbait jembut kalimat jembut katakata jembut
sangat sederhana bukan tapi kau pakai bahasamu "jembut sekali"
sampai kemudian jembut mu menguning dan bertanggalan gugurlah jiwamu gugurlah badanmu gugurlah jembutmu satusatu menjadi jembut yang tak bermakna kau menjadi tertekan dan sangat kehilangan menjadi tua dan kematian datang dengan dramatis
disiapkannyalah kuburan bagi penyair jembut itu setumpuk jembut koleksinya dari bermacammacam jembut baik dari ras suku agama antar golongan semua hewan yang berjembut pun turut menyumbangkan jembutnya masingmasing untuk menimbun sang mantan penyair
di hari itu kelak akan diperingati sebagai hari jembut nasional dan orangorang akan terpekur membayangkan penyair yang ditimbun dan dikubur dengan berkarungkarung jembut tapi bau jembut menyebarkan kebusukan penyair
pelayat bubar dan muntahmuntah mengiringi hari paling sial sedunia itu



kolektor jembut

penyair itu begitu terobsesi dengan jembut dikenangnya ketika bocah pelecehan yang dilakukan temantemannya untuk menelan jembut mentahmentah
sejak itu ia mengoleksi jembut
ada jembut yang lurus ada jembut yang keriting ada jembut yang setengah lurus ada jembut yang setengah keriting ada jembut yang hitam ada jembut yang putih ada jembut yang keperakan ada jembut yang kecoklatan tapi ia paling suka dengan koleksi jembut pirangnya "jembut ini sangat mahal harganya" ujarnya berhatihati
ia memperlakukan jembut koleksinya dengan lembut memandikannya ketika siang menimangnimangnya ketika malam menyanyikan lagulagu pengantar tidur dan menyelimutinya seperti bayi
ia sangat takut kehilangan jembut yang paling disayangnya "jembut ini sangat mahal harganya" ujarnya berulangkali sambil dielus dicium dijilat dan dimamahnya seperti ketika ia masih bocah
penyair itu sangat bahagia dengan kumpulan jembutnya pada hari kemerdekaan diwarnai seperti warna bendera negerinya dan diciptakannya lagu mars tentang jembutnya itu "berkibarlah jembutku berkibarlah" dan diteriakkannya di sekolahsekolah
pada harihari sepi dibuatlah semacam patung dari jembut dan disembahnya seperti berhala sambil telanjang meneriakkan "jembut merdeka" berulangkali ia tak sadar penghuni dibawah jembutnya apa yang diagungagungkannya kini pucat berkerut tak berdaya pontangpanting menyesuaikan tarian penyair yang mengelilingi patungnya sendiri sambil tertawatawa
orangorang akan mengenangnya sebagai pelawak yang gagal dan aku menganggapnya kuranglebih demikian

Selasa, 15 Desember 2009

melatih lidah untuk mengatakan cinta

melatih lidah untuk mengatakan cinta

sama halnya melatih kanakkanak membaca kau perlu melatih lidah mu untuk mengatakan halhal yang khusus seperti cinta kau tentu tidak pernah berpikir bahwa lidahmu bisa mengacau ketika kau ingin memuji kekasihmu dan ia tibatiba kesleo dan mengatakan halhal yang buruk tentangnya
kadang kalau kau kerepotan untuk melatihnya berilah hukuman makanlah makanan yang paling pedas yang pernah kau rasakan dan biarkan ia menjulurnjulur minta ampun lalu latihlah lidahmu dengan mengatakan keraskeras bahwa semua hal yang ada di bumi ini hanyalah siasia dan kau tahu itu benar dan kau juga tahu sedikit bohong itu diperlukan untuk soalsoal macam cinta




washing machine


setelah mesin cuci itu datang ia merasa menjadi sangat dekil dan kotor semua pakaian ia kumpulkan semua celana ia kumpulan semua yang berujud kain ia masukkan kedalam mulut mesin cuci dan menjalankan sesuai dengan buku petunjuk yang dilampirkan
ia merasa sangat kesepian ketika semua kain dirumahnya telah ia cuci kamarnya yang biasa dekil dan apek telah harum aroma detergen ia merasa kesepian ketika semua itu telah berakhir ia pun mulai mencaricari apa yang pantas untuk dicuci
ia melirikmu menimbangnimbang apakah dirimu pantas untuk dimasukkan kedalam mesin ia melirik pimpinanmu menimbangnimbang apakah dia pantas untuk dimasukkan kedalam mesin ia melirik pimpinan daerahmu menimbangnimbang apakah dia pantas untuk dimasukkan kedalam mesin ia melirik pimpinan pusatmu menimbangnimbang apakah dia pantas untuk dimasukkan kedalam mesin dan ia melirik orang nomor satu di negerimu yang terlihat dekil dan kotor dan ia beranganangan untuk menjebloskan kedalam mulut mesin itu yang terus menganga meminta halhal yang kotor untuk dicuci dibilas dan dikeringkan dan kau tinggal menyetrika saja kemudian menumpuk dalam almarimu yang terlihat rapi dan harum

Senin, 14 Desember 2009

sebuah agenda membusukkan penyair dan puisipuisinya

sebuah agenda membusukkan penyair dan puisipuisinya

apakah kau mengenal seorang yang berambisi menjadi penyair besar yang suka mencuri katakata mengutil gaya menjadikan puisi sebagai topeng pasti dia bukan kau sebab kau tak bisa berdusta ia mahir memulas bibirnya ia pintar memalsukan katakata sedikit sanjungan sedikit rayuan seperti pada kekasihnya dan berharap dia memberikan apa yang ia minta
ia menjual katakata dengan murah tindakannya tidak singkron dengan mulutnya semoga mulutnya bernanah demikian beberapa kutukan dari bekas teman kencannya
puisinya pun menjadi muram katakata telah mengkhianati tak ada kata yang mau berjalan riang bersamanya ia pun suntuk dengan tematema kematian kesepian keterpencilan yang sendu sesekali terpelanting dalam suasana sentimentil dan sahdu
duh duhai kekasih kesepian ini membunuhku ia kemudian menciptakan puisi tentang buahbuahan bermacammacam buah yang ia gelar ia coba jajakan tapi tak lakulaku buahbuahan itu pun menumpuk di gudang dan membusuk di dalam catatancatatan cacatnya


ketika tangan dan kaki ingin berpuisi

satu kali penyair itu ingin membuat puisi tanpa kata digerakkan tangan kanannya perlahan menyentuh dada dari jari telunjuk dan jempol kedua tangannya ia gambarkan hati seolah mengatakan aku cinta padamu kekasihku tapi matanya berkilat berkianat seakan menentang semua isyaratisyaratnyanya dan perempuan yang dicintainya itu melengos masam
kaki pun mengambar hati di tanah dengan garis yang kuat dan tegas seakan ingin mengatakan hati ku yang paling suci hanya untukmu ia hanya mendapat tatap sinis perempuan yang digandrunginya itu dari mukanya dapat ia baca penghinaan untuk kakitangan seorang penipu



bagaimana menyatakan cinta dengan beberapa kalimat tanpa harus menjadi puisi yang norak

ia tidak ingin yang klise membandingkan kekasihnya dengan rembulan dengan binatang dengan tumbuhtumbuhan ia hanya ingin mengutarakan aku cinta kamu titik tapi perempuan itu terus menyanjung waktu untuk halhal yang sepele sedikit rayuan sedikit pujian dan halhal remeh serta kalimatkalimat yang puitis palsu dan menyebalkan ini



pesanpesan dalam botol yang selalu ia ingin temukan

ia sangat suka pantai dimana matanya dapat memandang lepas dan angin laut akan memainkan rambutnya pada pantailah ia harapkan ombak menepikan sebuah botol yang berisi pesanpesan rahasia dari kekasihnya yang telah lama pergi
mungkin gulungan kertas dalam botol itu ceritacerita yang menakjubkan atau mungkin juga sebuah puisi klise yang norak atau hanya selembar foto dirinya sendiri yang kesepian dan berharap sebuah botol datang menemaninya malammalam
ia berjalan menyusuri pantai sore itu dan berharap handphonnya menjeritnjerit memangilnya untuk pulang



kata yang tersesat dan tak tahu kemana akan pergi

kau jumpai ia yang beringsut di pojokpojok taman raguragu memandangmu raguragu hendak menanyaimu apakah kau yang sering mencariku malammalam inilah aku yang tersesat disini dan tak tahu kemana ia akan membawaku pergi ketika sepi menjadi aneh tak ada kesepakatan lagi tak ada tawarmenawar lagi
kekasihnya itu akan menculiknya menyeretnya memaksakannya untuk berlaku ganjil dan ia mengangguk menyetujuinya

Sabtu, 12 Desember 2009

sebuah resep untuk sebuah sajak yang tak jadi

jika kau bertemu katakata tundukkan
buat ia seolaholah menderita dan terkutuk
lalu belai dengan gerakan serampangan sampai memarmemar
seterusnya panggang dengan api pelanpelan dan aroma itu akan kau hirup keras
hitam dan gosong seperti hidup yang kau pilih

Senin, 07 Desember 2009

adakah puisi diantara penjual buahbuahan

pernah kau tanya penjual buahbuahan adakah puisi diantara dagangan yang ia gelar mungkin ia menjelma pisang yang kuning dan manis atau barangkali dia berwujud mangga manalagi menyamar sebagai pepaya bangkok berkamuflase seperti apel malang atau menjadi jeruk bali

aku ingin membezuk seseorang semoga ia selalu teringat apa yang akan aku bawa

buah yang bulat menyegarkan seperti bola hijau kulitnya tapi merah dagingnya kau hargai berapa satu butirnya adakah lebih dari dua kilo berikan juga rasa sepatu rasa hantaman dimuka juga rasa memar tentang ingataningatan buruk memakanmu
penjual itu tersenyum menawarkan buah yang paling manis sambil mengutuk buah yang paling pahit yakni kemelaratan lalu tentang puisi katanya coba kau tanya pada pencopet itu dia telah terbiasa mengutil dan bermain mata

Sabtu, 05 Desember 2009

sebuah upaya untuk menutup kuping

sebuah upaya untuk menutup kuping menyumpal mulut membuntungkan jarijemari dan membebat mata

satu/cacao
ada pernah kau mendengar cerita ia yang terlihat coklat manis dirakrak supermarket berbatangbatang terkemas rapi atau menemani orangorang dudukduduk di cafe dengan segelas coklat yang hangat
ada pernah kau mendengar cerita ia sebagai lambang cinta di bulanbulan februari dan kau terus menerus mengatakan tentangnya agar aku membelikanmu sebagai hadiah
ada kau pernah mendengar perkebunan itu dengan pohonpohon yang teratur rapi dengan segalagala yang terukur
ada kau pernah mendengar seorang ibu menghinakan dirisendiri memetik beberapa buah dari pohonnya tanpa izin dan tersungkur
ada kau mendengar aku memintamu untuk terus menutup kuping

dua/semangka
ia hijau bundar dan merah tetapi petani itu sangat rakus mengambil yang bukan haknya menjejalkannya masuk kedalam mulutmulutnya sendiri lalu orangorang berceloteh tentang keadilan yang tak dapat diucapkannya meski sangat pelan lalu orangorang seolah turut berduka
dan ia sama sekali tidak berbicara karena mulutnya masih tersumpal serpihan semangka

tiga/email
kabar tentang rumahsakit sebagai tempat untuk menyetor duit memang benar adanya
jangan mengeluh
jangan sakit
atau kalau kau keberatan dengan pasal ini silahkan tidak hidup dan pilihlah cara yang cukup layak terjun dari mall misalnya itu akan jadi perbincangan dan fotomu akan terpampang barang satu dua hari sebelum tertimbun iklan kondom dan deodoran
sebagai penutup dan bukan ancaman pada jemari yang pandai mengetik itu ingin aku katakan "kau lentik ketika kau tidak buntung kutunggu karya mu selanjutnya!"

empat/bank
aku tak mendengar apaapa tentang ini
aku tak memakannya
jemariku tak mampu mengetikkannya untuk kau baca
aku tidak melihat apaapa samasekali
tibatiba aku merasa buta dengan ingatan yang kabur
ini sangat serius
dan kau jangan ikut tertawa



berjalan malammalam dan kepalaku penuh dengan potongan puisi


seperti kau yang sendiri menggesekkan sandal di jalan seperti kau yang sendiri menatap langit seperti kau yang mendengar sendiri puisipuisi tentang kesepian dari hawa dingin malam dan sebuah kalimat yang melintas raguragu karena merasa terlalu sentimentil dan ia ingin menemukan puisi yang terdahsyat di abad ini dan menuliskannya di cetakan buku yasin peringatan kematian ibunya tapi ia merasa sedikit norak dan aneh


penyair mantan badut

pernahkah kau dengar seorang penyair yang berlagak seperti badut ia akan datang dengan pantatnya yang besar dan perut yang gembur membawa katakata berwarnawarni dan menghamparkan katakata seperti seorang pedagang dijalanan dan kita mengelilinginya pedagang yang asing dengan dagangannya sendiri menawarkan barangbarang palsu kepada pemiliknya sendiri lalu kita akan tertawa lalu kita lupa apa yang membuat kita tertawa dan itu cukup membuat kita tertawa sampai jauh ketika menyadari badut itu mencuri sesuatu milik kita dan itu cukup untuk menghentikan tawa ketika kau menjadi jingga dan masam kau merutuk tak henti dan berkeinginan menjebaknya dalam sedu sedan ala chairil
badut itu terkadang memang tangkas dalam menggayakan kata dalam akrobat katakata ingin aku mencuri topengnya dan berlagak seperti ia yang tolol mengelus katakata yang telah tua dan meneriakkan pada semua orang bahwa alien telah datang dan bersiap untuk perang


ia yang pernah ditulis namanya dalam sebuah puisi


sebagai tanda kau adalah katakata yang tak pernah terperangkap dan pagipagi sekali ia pergi tanpa keluh lalu kau akan mencarinya bila merasa rindu tapi ia tak pernah ditemukan lagi


ia yang ingin namanya ditulis dalam sebuah puisi

seperti lagu kanakkanak ia akan melompat kian kemari bersama kami
ia yang akan selalu menemaninya sepulang sekolah
mebiarkan tangantangan kecil membelai mengeluselusnya dan memperagakan geraktubuhnya
ia merasa sangat manis sekali dengan warnanya yang coklat mengkilap dan berharap menjadi penyair ternama dengan menjilat
untuk itu dia telah menulis catatan cara singkat untuk menjadi penjilat:
julurkanlah lidahmu secara berkala dan teratur sesuai dengan petunjuknya
jangan dengan diamdiam tapi terusteranglah bahwa kau telah mengutil gaya penyair yang kau tikam itu dan seolaholah pintar dan berkelas kau perbincangkan puisinya yang terhebat sampai kemudian datang waktu tengah malam dan kau berubah menjadi bebal dan bodoh kemudian menuruti semua omonganomongannya