Sabtu, 05 Desember 2009

sebuah upaya untuk menutup kuping

sebuah upaya untuk menutup kuping menyumpal mulut membuntungkan jarijemari dan membebat mata

satu/cacao
ada pernah kau mendengar cerita ia yang terlihat coklat manis dirakrak supermarket berbatangbatang terkemas rapi atau menemani orangorang dudukduduk di cafe dengan segelas coklat yang hangat
ada pernah kau mendengar cerita ia sebagai lambang cinta di bulanbulan februari dan kau terus menerus mengatakan tentangnya agar aku membelikanmu sebagai hadiah
ada kau pernah mendengar perkebunan itu dengan pohonpohon yang teratur rapi dengan segalagala yang terukur
ada kau pernah mendengar seorang ibu menghinakan dirisendiri memetik beberapa buah dari pohonnya tanpa izin dan tersungkur
ada kau mendengar aku memintamu untuk terus menutup kuping

dua/semangka
ia hijau bundar dan merah tetapi petani itu sangat rakus mengambil yang bukan haknya menjejalkannya masuk kedalam mulutmulutnya sendiri lalu orangorang berceloteh tentang keadilan yang tak dapat diucapkannya meski sangat pelan lalu orangorang seolah turut berduka
dan ia sama sekali tidak berbicara karena mulutnya masih tersumpal serpihan semangka

tiga/email
kabar tentang rumahsakit sebagai tempat untuk menyetor duit memang benar adanya
jangan mengeluh
jangan sakit
atau kalau kau keberatan dengan pasal ini silahkan tidak hidup dan pilihlah cara yang cukup layak terjun dari mall misalnya itu akan jadi perbincangan dan fotomu akan terpampang barang satu dua hari sebelum tertimbun iklan kondom dan deodoran
sebagai penutup dan bukan ancaman pada jemari yang pandai mengetik itu ingin aku katakan "kau lentik ketika kau tidak buntung kutunggu karya mu selanjutnya!"

empat/bank
aku tak mendengar apaapa tentang ini
aku tak memakannya
jemariku tak mampu mengetikkannya untuk kau baca
aku tidak melihat apaapa samasekali
tibatiba aku merasa buta dengan ingatan yang kabur
ini sangat serius
dan kau jangan ikut tertawa



berjalan malammalam dan kepalaku penuh dengan potongan puisi


seperti kau yang sendiri menggesekkan sandal di jalan seperti kau yang sendiri menatap langit seperti kau yang mendengar sendiri puisipuisi tentang kesepian dari hawa dingin malam dan sebuah kalimat yang melintas raguragu karena merasa terlalu sentimentil dan ia ingin menemukan puisi yang terdahsyat di abad ini dan menuliskannya di cetakan buku yasin peringatan kematian ibunya tapi ia merasa sedikit norak dan aneh


penyair mantan badut

pernahkah kau dengar seorang penyair yang berlagak seperti badut ia akan datang dengan pantatnya yang besar dan perut yang gembur membawa katakata berwarnawarni dan menghamparkan katakata seperti seorang pedagang dijalanan dan kita mengelilinginya pedagang yang asing dengan dagangannya sendiri menawarkan barangbarang palsu kepada pemiliknya sendiri lalu kita akan tertawa lalu kita lupa apa yang membuat kita tertawa dan itu cukup membuat kita tertawa sampai jauh ketika menyadari badut itu mencuri sesuatu milik kita dan itu cukup untuk menghentikan tawa ketika kau menjadi jingga dan masam kau merutuk tak henti dan berkeinginan menjebaknya dalam sedu sedan ala chairil
badut itu terkadang memang tangkas dalam menggayakan kata dalam akrobat katakata ingin aku mencuri topengnya dan berlagak seperti ia yang tolol mengelus katakata yang telah tua dan meneriakkan pada semua orang bahwa alien telah datang dan bersiap untuk perang


ia yang pernah ditulis namanya dalam sebuah puisi


sebagai tanda kau adalah katakata yang tak pernah terperangkap dan pagipagi sekali ia pergi tanpa keluh lalu kau akan mencarinya bila merasa rindu tapi ia tak pernah ditemukan lagi


ia yang ingin namanya ditulis dalam sebuah puisi

seperti lagu kanakkanak ia akan melompat kian kemari bersama kami
ia yang akan selalu menemaninya sepulang sekolah
mebiarkan tangantangan kecil membelai mengeluselusnya dan memperagakan geraktubuhnya
ia merasa sangat manis sekali dengan warnanya yang coklat mengkilap dan berharap menjadi penyair ternama dengan menjilat
untuk itu dia telah menulis catatan cara singkat untuk menjadi penjilat:
julurkanlah lidahmu secara berkala dan teratur sesuai dengan petunjuknya
jangan dengan diamdiam tapi terusteranglah bahwa kau telah mengutil gaya penyair yang kau tikam itu dan seolaholah pintar dan berkelas kau perbincangkan puisinya yang terhebat sampai kemudian datang waktu tengah malam dan kau berubah menjadi bebal dan bodoh kemudian menuruti semua omonganomongannya

Tidak ada komentar: