Sabtu, 19 Desember 2009

memandang senja di hari sabtu

kemudian hari sabtu datang
membunuhku pelanpelan dengan lagulagu cengeng dan ngepop

ketika itu waktu menyusut cepat dan kau datang
mengatakan iba kepadaku yang terus menerus dirongrong sabtu
mengutarakan niatmu membunuhnya sambil memperolokolok minggu pagi di sebuah pantai dan kita menennggelamkan diri bersama dengan mata yang berbinarbinar
kita termenung dan kau bertanya padaku "mimpikah kita?" sepasang pengelana katakata sepasang pemandang senja yang sering terkecoh
lalu deru laut datang "ini seperti puisi" katamu
kita bergegas membuka lembarlembarnya ditimpali buih mengeriap
"ini bukan puisi tentang laut" sanggahku "ini tentang katakata yang menyusup kedada" lalu kita terlena sampai malam benarbenar genap

tak sadar kau ada yang tertatih pelan menjauh dan sedih

Tidak ada komentar: