aku memandang matamu kian mengeruh sedang musim apa disana sudah waktunya untuk bercocok tanam bagaimana dengan kerbau piaraanmu apakah siap untuk membajak sawahsawah kita yang dulu kerap kita perbincangkan
selalu musim hujan dimatamu
itu romantis tempat angan segala musim merontokkan daundaun tempat mimpi tanahtanah mengering dan retak tunggu aku disana akan kuketuk pelan kala kau terjaga semoga binar matamu menjadikan jalan bagiku berhujanhujan berlarian sepanjang gang mengganggu orangorang yang berteduh
kau tahu kita tak butuh payung tapi aku hanya ingin memelukmu saja itu pun kalau kau mau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar