Kamis, 26 Februari 2009

selamat tinggal februari

: aku akan mengenangkan mu

kau senyumlah aku butuh sesuatu untuk menentramkan ku
menatap jaman yang kian lelah ditemani sajaksajak brengsek macam ini
aku lelah dan ingin membakar amarah pada setiap bukubuku pada setiap ruanganruangan pada setiap celahcelah dihatimu pada setiap kesempatan untuk berbuat baik
pada setiap kerling binalmu membantaimu secara terbuka
aku jadi adam kehausan dan kau hawa sedikit mabuk
kita cipta kubangan itu bergumul dan menjeritnjerit tentang najiz
mengeluhkan tubuh yang kian rapuh
“aduh kau kini banyak maunya” itu merepotkanku
bacalah bacalah bacalah seluruh tanda ditubuhku
pembangkangan kesakitan juga keinginan untuk anarkis setiap kali ingin kulesakkan
jangan membuatku terus sendu merayu
abrakadabrakan diriku menjadi anarkis
alakazamkan diriku menjadi anarkis
menghadiahkan lendir di dadamu juga magma di susumu terlebih lubang vaginamu
ayo ayo ayolah kita masih dihimpit waktu yang menua di sisa tubuhtubuh renta
sungaisungai yang enggan mengalir menimbun sampah
menimbun keinganan paling menyimpang dan sadis
berguling di altar berguling di setiap bendabenda yang dapat kita ciptakan
meriakkan kata benda milikmu itu lantang melenguh panjangpanjang dan berulang
aduh aduh aduh bantai saja aku seseorang yang enggan untuk hidup normal
meletuskan segala gairah dari otak ryan atau himpun segala keinginan paling aneh yang pernah tercipta dari pendurhaka hunus kejalanganmu hunus kejalanganmu hunus kejalanganmu
: aku tak seperti yang kau pikirkan lemahlembut sentimentil dan kerap beranganangan
aku membutuhkanmu untuk menikamku dari belakang dan menjelmakan diriku
omongkosong cinta terkadang memuakkan membuatku lemah dan merindu
cabut itu dari selangkanganmu kasar tanpa debar
drama ini sandiwara ini harus kita akhiri dengan saling menampar

1 komentar:

Kurniawan Yunianto mengatakan...

kunjungan balasan dari kunjungan balasanmu, hehehe :D