Selasa, 07 Juli 2009

lima jam dalam catatancatatan

pernahkah kau mencatat pergantian waktu semacam ini
untuk menanyakan betapa kau terus menerus larut dalam ketaksadaranketaksadaran
dan mencoba untuk tidak kalut karena masih hidup

jam duabelas malam dan selebihnya
mungkin kau belum tertidur matamu memberat dan kau tidak inginkan apaapa
seseorang yang kau pikir baikbaik saja mungkin juga memikirkanmu mengharapkan kau bergumul di kamarnya dan sekali lagi kau ingin mengumpat keraskeras atas kenangankenangan ini


jam satu pagi dan selebihnya

awal yang tidak baik dengan kepala penuh pengaruh cafein
akan menjungkalkanmu di siang nanti
kau belum juga terjaga dan aku tidak akan pernah lagi membayangkan wajah mu yang datar tanpa dosa itu dengan sedikit rasa enggan

jam dua dan selebihnya
semuanya akan kembali sempurna
kelak kau pun ingin mengingat semacam kalimat “jika dada terasa hampa”
lalu kesepian datang berderakderak seperti pagi yang meruntuhkan matahari

jam tiga dan selebihnya
kau membasuh mukamu lalu pipis sembarangan
berusaha keras menggambar jantung dari air senimu
berharap semuanya berjalan dengan normal

jam empat dan selebihnya
kau menyapa tuhan yang kau sangka telah berjaga
dan memandangmu tak bosanbosan dalam segala kengiluan yang ambisius
akan namanama yang kau sebut mungkin ia tak mengenalnya
dan kau pun telah pasrah menyerahkan dirimu pada yang tak kau kenal

jam lima tepat
kau mendendangkan lagulagu pop seolah hendak mengatakan
pagi ini kau dalam keadaan paling suci
dan ingin menyapa seseorang dengan hati yang rusuh

cobalah dalam jamjam yang lain dalam hitungan yang lebih rumit menit misalnya
untuk bisa lebih mengenal dirimu dalam kegagapan ini
dan berjanjilah untuk tetap tidak setia padaku dan pada yang lainlain

Tidak ada komentar: