Selasa, 19 Mei 2009

sebuah sajak yang tak tahu bahwa dirinya bukan sajak yang bagus

aku berharap ia pergi
dan ia benarbenar meninggalkanku

akan kutaruh mana rasa ini
kian bertumpuk bersekongkol membunuh diriku

jangan lagulagu pop lagi jangan aku memohon matikan tv itu matikan
beri aku sore warna jingga bercampur biru kuning dan hitam
beri aku rasa dingin yang menjalar
beri aku kesendirian tapi bukan sepi
yang mematikan waktu
yang menggeretgeret ingatan masa lalu
yang tidak peduli dengan kehilangan

bila ia datang dan memberiku kabar yang sebenarnya
bila ia datang dan menyadarkanku untuk berpijak di tempat yang seharusnya
tak seharusnya membuatku cengeng lagi

membaca kalimatkalimatmu yang tergesa tak terselesaikan
membuatku tak pernah menyelesaikan diriku
beri aku buku beri aku buku yang maha luas yang tak kan pernah habis aku baca berabadabad
mungkin disana akan kuhabiskan waktu untuk mengerti dirimu

1 komentar:

Lin mengatakan...

Wuuuiiih.....

Mas...

Mbok coba sesekali kamu nerbetin puisi-puisimu ini..
di publikasikan ngunuuu....

Aku sbgai penikmat puisi sangat menyukai bentuk penulisan serta bahasa yang kau gunakan benar2 sesuatu yg tdk biasanya..lain dari pada yg lain..

Yakin..

Saluuut..


Tetap semangat Yaaaak.....