Senin, 30 Maret 2009

catatan iii

jika ia kupukupu ia akan menghilang ia akan dilupakan dalam sepersekian detik kali tatapan tapi tidak denganmu memandang matamu seperti memandang laut yang berkabut laut yang dalam tempat ikanikan purba berenang menunggu ajal serupa aku yang terus memandangmu tak bosanbosan menuju maut aku mencintai maut seperti cinta kepadamu yang terus melekat dan mengincar kelemahankelemahan untuk terus ada aku menanyakan pada ibu “apa yang harus kepersembahkan untuknya seseorang yang kalap dalam hidup dan menikmati setiap lelaki yang hinggap?” aku tak biasa untuk mengalah bu terkadang itu menyakitkan atas tubuhtubuhku yang demikian koyak menyakitkan membuka lembaranlembaran baju menanggalkan rasa sesal untuk masa muda yang histeris betapa entengnya hidup dalam hirupan kopikopi yang kau pesan betapa entengnya hidup ringan dan melayang dan aku ingin menukarnya aku merindukan mata sayu mu dan berharap tersesat didalamnya menjalani hamparan hidup yang berat dalam segala cemburucemburu

Tidak ada komentar: